Rabu, 04 Januari 2012

Menyerah Hanya Untuk Orang Yang Lemah

 S
akit,dan sakit itu yang ku rasakan setiap hari dan saat ku telah tau kalau aku mengidap penyakit yang bisa merenggut nyawa ku,dan susah untuk di sembuhkan.aku mulai berlahan-lahan tidak lagi bergaul dengan teman-temanku seperti biasanya,aku tidak mau kalau nantinya mereka sedih dan tau penyakit yang selama ini ku derita,aku merasa tiada gunanya lagi hidup. waktu dan hari-hari yang ku lalui ku habiskan dengan menyendiri di sudut kamar dan sambil merenungkan diriku yang sebentar lagi menghirup udara di dunia ini,ibu dan ayah selalu memberiku semangat dan ibu selalu berkata tidak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan selagi umatnya mau berusaha
Aku tidak perduli dengan kata-kata ayah dan ibu,yang aku rasakan ketakutan kalau aku harus meninggalkan dunia dan meninggalkan orang-orang yang ku sayangi,aku selalu mengelak kalau ibu dan ayah mengajaku untuk berobat,karena bagiku itu hanya menghabiskan waktu dan dana karena aku yakin penyakitku tidak akan pernah sembuh,seperti biasanya setiap pagi aku berangkat ke sekolah dan belajar sepeti biasanya bersama teman-teman di sekolahku.tepat pukul 09.30 waktu istrahat berbunyi dan aku beranjak pergi dari kelas dan pergi di suati lokasi sekolah yang ku anggap bisa membuaku tenang dan damai kalau aku berada disana.
Sejenak dan meratap aku di tempat itu tiba-tiba dari belakang ada yang memegang pundak ku dan berkata mengapa aku berada dan mengapa tidak bersama teman-teman yang lain,dan aku berkata hanya ingin sendiri saja dan menolekan kepala ke arah belakang ternya di saat aku menolehkan kepala  ternya ibu guru tepatnya PA ku di sekolah.dan PA tersebut duduk di sampingku,PA bertanya kepada ku mengapa akhir-akhir ini sifat ku berubah,aku menjawab tidak ada apa-apa buk,aku hanya ada masalah sedikit dan PA itu berkata lagi mustahil sedikit masalah kalau begini sifatmue.
Aku jawab kembali perkataan yang ibu guru lontarkan,tidak ada apa-apa buk dan tiba-tiba saja air mata ku jatuh membasahi pipiku karna aku merasa sedih saja mengapa malang sekali nasibku,tiba-tiba PA ku tersebut memeluk dan berkata kepada ku,aku janji tidak akan pernah mengatakan kepada siapapun  ceritalah kepadaku mana tau ibuk bisa memberikan solusi,kata demi kata aku mulai memgawali perkataanku untuk bercerita kepada guruku tersebut,setelah semua aku ceritakan guruku memeluku begitu erat dan menangis,PA ku berkata sabar dan tawaka lah kepada allah karna ibuk yakin semua penyakit pasti ada obanya.
Setelah sekian lama bercerita bel masuk pun berbunyi aku bersama PA ku beranjak pergi meninggalkan tempat tersebut dan aku masuk ke kelas, setelah waktunya bel pulang berbunyi aku bergegas cepat-cepat pulang sesampainya aku di rumah aku memasuki kamar dan mengingat nasehat-nasehat yang di ucapkan oleh PA ku tersebut. ada benarnya juga,alangkah baiknya aku berobat dan tidak cepat putus asa dan kalau masalah hidup dan mati itu hanya tuhanlah yang tau dalam fikiranku,tidak berapa lama aku berfikir-fikir tentang nasehat PA ku tersebut ibu memanggilku dan memasuki kamar ku,ibu berkata ayolah anakku kita siang ini berobat di tempat teman ibu.
Dan aku menjawab dengan lantang dan mengumbar senyumku kepada ibu,ayo bu kita pergi aku menjawab kepada ibu,mendengar perkataan itu ibu malah memeluku dan menangis sambil berkata terima kasih tuhan,dengan cepat aku dan ibu,ayah bergegas meninggalkan rumah untuk berangkat untuk berobat,sesampainya kami ditempat yang kami tuju tahap demi tahap percobaan di coba kepada ku selama dua minggu banyak yang sudah  berubah,apalagi biasnya setiap kali aku bangun tidur perutku selalu sakit,sekarang sudah             tidak ada sakit apa-apa lagi bahkan aku merasa sudah sehat seperti yang dulu dan bisa berlari tanpa mengeluh perutku sakit.dan setelah aku di perbolehkan pulang ibu dan ayah kurang yakin kalua aku memang sudah sembuh dan pulih.dengan di perbolehkan pulang ibu dan ayah membawaku lagi CEK kesehatan tarnya dengan mukzizat tuhan aku di fonis sembuh total,mendengar perkataan itu aku senang sambil mengucapkan puji syukur kepada tuhan yang telah menyembuhkan penyakitku.

Puisi Dariku Untuknya

Rasa ini aku simpan dan aku pendam
Hingga aku bisa menjadikan irama
Dengan melodi yang hanya bisa aku hentikan sendiri
Yang sebenarnya ingin aku mainkan dengan mu
            Kunci nada satu persatu ku pelajari
            Dengan kesungguhan hati
            Yang terpendam rapat
            Dan tidak akan terganti olehmu
Liril-lirik yang terinspirasi dari hati ku yang tulus
Tersusun rapi menjadi lagu dari hati
Yang sangat menggugah semua perasaan orang
Dan membuat lupa hati menjadi damai

Rindu


Air mengalir begitu deras
Begitu juga dengan perasaan ku
Aku rindu dia
Aku kangen dia
            Aku mau memiliki dia seutuhnya
Tapi aku tidak tau harus cari kemana lagi keberadaan mu
Sudah lelah kaki ku melangkah
Sudah lelah kaki ku menyusuri
Tapi aku harus bagai mana
Setiap sudut aku pandangi
Setiap sudut ku selusuri
Tapi aku hanya seperti pungguk merindukan bulan






persahabatan


kadang sulit ku menerka dirimu
Kadang sulit ku menyapa dan bertanya padamu
Terkadang pula hilang rasa gundah ku untuk bertanya
Itu semua karna dirimu
            Mengapa dia begitu cepat  sirna
Mengapa dia begitu cepat untuk meninggalkan
Mengapa ya tuhan???
Apa salah diri ku ini selalu di tinggal orang yang ku cintai
Y a tuhan tidak kah kaw tau aku sangat membutuhkanya
Mengapa kaw begitu cepat memanggilnya
Mengapa kaw begitu tidak adil dengan ku
Kini ku sendiri tanpa dia di sisi ku lagi








Kurelakan Kepergianmu Untuk Selamanya


Mengapa aku harus kehilangannya untuk kedua kalinya
Kini aku tak mengerti…
Hatiku kini retak,remuk,dan hancur…
Dulu hatiku yang slalu senang saat bersamanya
Kini hilang harapan itu
Dia pergi
Air mataku terus mengalir,dan membasahi pipiku
Sekarang,fikirku hanya bagaimana bisa menyusulnya
Aku kehilangan jati diriku saat ini,karna dia…
Aku hanya bisa menangis dan menagisinya,
Menjerit dan rasa penyesalan yang dalam
Mengapa ku tak nyatakan rasaku padanya ?
Sekarang, yang didepanku hanya raga tanpa nyawa
Dia pergi,Dia pergi,tinggalkanku,hanya itu ucapku
Dulu waktu aku ingin ungkapkan rasaku padanya
Ternyata Dia sudah memiliki orang yang dicintainya…
Haruskah kurusak itu ?
Tak mungkin, kini dia telah sendiri, tanpa kekasih hati
Dan hari ini, saat kuberencana ingin ucapkan rasaku
Tiba-tiba aku dengar dia kecelakaan dan tewas ditempat
Tak terlintas difikirku, bahwa hari ini akan menjadi hari kelabu bagiku…