S
|
akit,dan
sakit itu yang ku rasakan setiap hari dan saat ku telah tau kalau aku mengidap
penyakit yang bisa merenggut nyawa ku,dan susah untuk di sembuhkan.aku mulai
berlahan-lahan tidak lagi bergaul dengan teman-temanku seperti biasanya,aku tidak
mau kalau nantinya mereka sedih dan tau penyakit yang selama ini ku derita,aku
merasa tiada gunanya lagi hidup. waktu dan hari-hari yang ku lalui ku habiskan
dengan menyendiri di sudut kamar dan sambil merenungkan diriku yang sebentar
lagi menghirup udara di dunia ini,ibu dan ayah selalu memberiku semangat dan ibu
selalu berkata tidak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan selagi umatnya
mau berusaha
Aku tidak perduli dengan kata-kata ayah dan ibu,yang
aku rasakan ketakutan kalau aku harus meninggalkan dunia dan meninggalkan
orang-orang yang ku sayangi,aku selalu mengelak kalau ibu dan ayah mengajaku
untuk berobat,karena bagiku itu hanya menghabiskan waktu dan dana karena aku
yakin penyakitku tidak akan pernah sembuh,seperti biasanya setiap pagi aku
berangkat ke sekolah dan belajar sepeti biasanya bersama teman-teman di
sekolahku.tepat pukul 09.30 waktu istrahat berbunyi dan aku beranjak pergi dari
kelas dan pergi di suati lokasi sekolah yang ku anggap bisa membuaku tenang dan
damai kalau aku berada disana.
Sejenak dan meratap aku di tempat itu tiba-tiba dari
belakang ada yang memegang pundak ku dan berkata mengapa aku berada dan mengapa
tidak bersama teman-teman yang lain,dan aku berkata hanya ingin sendiri saja
dan menolekan kepala ke arah belakang ternya di saat aku menolehkan kepala ternya ibu guru tepatnya PA ku di sekolah.dan
PA tersebut duduk di sampingku,PA bertanya kepada ku mengapa akhir-akhir ini
sifat ku berubah,aku menjawab tidak ada apa-apa buk,aku hanya ada masalah
sedikit dan PA itu berkata lagi mustahil sedikit masalah kalau begini sifatmue.
Aku jawab kembali perkataan yang ibu guru
lontarkan,tidak ada apa-apa buk dan tiba-tiba saja air mata ku jatuh membasahi
pipiku karna aku merasa sedih saja mengapa malang sekali nasibku,tiba-tiba PA
ku tersebut memeluk dan berkata kepada ku,aku janji tidak akan pernah
mengatakan kepada siapapun ceritalah
kepadaku mana tau ibuk bisa memberikan solusi,kata demi kata aku mulai
memgawali perkataanku untuk bercerita kepada guruku tersebut,setelah semua aku
ceritakan guruku memeluku begitu erat dan menangis,PA ku berkata sabar dan
tawaka lah kepada allah karna ibuk yakin semua penyakit pasti ada obanya.
Setelah sekian lama bercerita bel masuk pun berbunyi
aku bersama PA ku beranjak pergi meninggalkan tempat tersebut dan aku masuk ke
kelas, setelah waktunya bel pulang berbunyi aku bergegas cepat-cepat pulang
sesampainya aku di rumah aku memasuki kamar dan mengingat nasehat-nasehat yang
di ucapkan oleh PA ku tersebut. ada benarnya juga,alangkah baiknya aku berobat
dan tidak cepat putus asa dan kalau masalah hidup dan mati itu hanya tuhanlah
yang tau dalam fikiranku,tidak berapa lama aku berfikir-fikir tentang nasehat
PA ku tersebut ibu memanggilku dan memasuki kamar ku,ibu berkata ayolah anakku
kita siang ini berobat di tempat teman ibu.
Dan aku menjawab dengan lantang dan mengumbar senyumku
kepada ibu,ayo bu kita pergi aku menjawab kepada ibu,mendengar perkataan itu
ibu malah memeluku dan menangis sambil berkata terima kasih tuhan,dengan cepat
aku dan ibu,ayah bergegas meninggalkan rumah untuk berangkat untuk
berobat,sesampainya kami ditempat yang kami tuju tahap demi tahap percobaan di
coba kepada ku selama dua minggu banyak yang sudah berubah,apalagi biasnya setiap kali aku bangun
tidur perutku selalu sakit,sekarang sudah tidak ada sakit apa-apa lagi bahkan
aku merasa sudah sehat seperti yang dulu dan bisa berlari tanpa mengeluh
perutku sakit.dan setelah aku di perbolehkan pulang ibu dan ayah kurang yakin
kalua aku memang sudah sembuh dan pulih.dengan di perbolehkan pulang ibu dan
ayah membawaku lagi CEK kesehatan tarnya dengan mukzizat tuhan aku di fonis
sembuh total,mendengar perkataan itu aku senang sambil mengucapkan puji syukur
kepada tuhan yang telah menyembuhkan penyakitku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar